Di tengah situasi perekonomian dan sosial masyarakat yang sulit saat ini, menurut saya tidak sepantasnya dan selayaknya Rencana Pembangunan Gedung DPR Baru dilaksanakan oleh DPR. Pembangunan Gedung Baru DPR yang menelan anggaran dana Rp 1,16 triliun yang dilengkapi fasilitas mewah dan sarana lengkap untuk menampung 5 staff ahli dan 1 asisten pribadi ini dapat menyebabkan kesenjangan sosial yang begitu tenggang menurut pandangan kalangan masyarakat Indonesia.
Tidak hanya itu saja, kepercayaan rakyat terhadap wakil rakyat akan luntur, seiring jika Pembangunan Gedung DPR baru telah dilaksanakan, aspirasi rakyat tidak lagi diperhatikan oleh anggota DPR yang notabene terpilih dari suara rakyat ini.
Meskipun telah dilakukan evaluasi rencana anggaran oleh pimpinan DPR bersama pimpinan seluruh fraksi di DPR, pimpinan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT), dan tim teknis, namun tetap saja kontra yang di serukan dari berbagai wakil rakyat di internal DPR maupun di daerah patut mendapat pertimbangan serius dari pihak DPR.
Hendaknya anggota DPR perlu mengevaluasi terlebih dahulu kinerja dan hasil yang telah di kontribusikan kepada kepentingan dan kesejahteraan rakyat sebelum memutuskan membangun gedung baru dengan fasilitas lengkap dan mewah demi kepentingan pribadi.
Kinerja anggota DPR ditentukan oleh moral dan kepribadian, bukan semata-mata kenyamanan fasilitas dan sarana yang lengkap yang bersifat pribadi.
Selain itu, pembangunan gedung baru DPR merupakan keuntungan bagi pihak tertentu yang terlibat di dalam kepentingan pembangunan ini.
Sebaiknya, anggaran Rp 1,16 triliun ini dapat di alokasikan kepada pendidikan dan pembangunan ekonomi untuk kesejahteraaan rakyat yang jelas memihak kepada pembangunan bangsa. Pendidikan memegang peranan terpenting saat ini mengingat semakin majunya peradaban di era globalisasi yang memberikan dampak negatif bagi generasi penerus bangsa yang akan mengemban tugas membangun negeri tercinta ini.
0 komentar:
Posting Komentar