Managing Expectations
Find A Middle Ground
Kita semua perlu punya ekspektasi, karena bisa membuat kita terpecut untuk mencapai impian. Masalahnya kita nggak selalu bisa jelas melihat apakah ekspetasi kita benar sehat atau tidak. Kadang kita menaruh harapan terlalu tinggi atau berlebihan sehingga kita jadi kecewa saat tidak terpenuhi. Untuk mencegah kejadian seperti itu, we should know ourselves and our ability, baru kemudian kita bisa menentukan reasonable expectation. Yang reasonable di sini maksudnya yang cukup tinggi sehingga bisa membuat kita ingin berjuang untuk mencapainya tapi nggak terlalu mengawang-ngawang sampai secara logika nggak mungkin bisa kita capai, paling tidak untuk saat ini.
Jangan lupa , ekspektasi yang tinggi memerlukan usaha maha dahsyat untuk bisa diraih. So, if we put a high standard to ourselves, kita harus mau usaha gila-gilaan dan kuat menahan segala pressure-nya. Kalau nggak kuat, ya turunkan dulu ekspektasi-nya and then work your way up.
Accept Life Is Not Perfect
Sebenarnya bukan salah kita juga sih kalau kita mengharapkan kesempurnaan. Kita cewek-cewek ini seneng sama fairytales. Kita percaya kalau friendship never ends, our dreams will always come true, an dour all time favorite : suatu saat ada pangeran ganteng, baik banget dan mau mengerti kita sepenuhnya. He’ll marry us, bawa kita pulang ke istananya yang penuh sama beautiful garden and beautiful things. He’ll be perfectly charming and our wish is his command. And of course we’ll live happily ever after. Tapi di dunia nyata, nggak ada cowok sempurna yang mau menerima kita heart and soul without compromise here and there. Contoh lainnya adalah kita sering banget salah paham sama sahabat. Kadang dengan bertambahnya umur jadi udah nggak cocok and just grow apart. Impian? Memang bisa banget dicapai but it’s never without hard work.
Jadi saat hal-hal mulai nggak berjalan sesuai harapan, kita harus bisa terima kalau hidup memang nggak sempurna. Semua perlu proses. Life it self adalah proses pembelajaran agar kita bisa mengerti diri sendiri dan orang lain. It takes a lot of courage, sacrifice, and compromise.
Back Up Plans
Sering juga kita menaruh harapan sama satu hal dan nggak terpikir untuk buat rencana cadangan kalau harapannya nggak tercapai. Padahal punya back up plan itu penting dan membantu banget. Fungsinya kayak semacam jaring pengaman sehingga saat kita “jatuh” ada hal yang lain yang bisa menyelamatkan hati kita. Bayangin betapa sakitnya saat harapan kita yang begitu besar pupus begitu saja and we wont know what else to do our where else to go.
Pastinya rasanay kayak semua hancur berantakan dan bikin putus asa. Beda banget kalau kita punya plan B, C kalau perlu sampai tak terhingga. Walau kita kecewa saat harapan utama nggak tercapai, at least dengan adanya plan B, C dan seterusnya, kita dapat memfokuskan pikiran untuk menjalankan back up plans. Sometimes back up plan turn out to better than our master plan. Yang penting bagaimana kita mengusahakannya.
Be kind to Ourselves
Banyak hal ada di luar kuasa kita. Walau sudah berusaha sekuat tenaga, kadang masih saja harpan kita nggak tercapai. Kita jadi malu, marah, kecewa sama diri sendiri. Pikiran seperti ini harus dibuang jauh-jauh. It’s very human to fail and make mistakes. Yang penting, setelah gagal cari angle lain untuk mencapai impian. Gagal itu seperti menemukan tembok tinggi di tengah jalan. Setelah segala usaha untuk memanjat tembok ini tidak berhasil, mungkin harus mencari jalan lain. Beating ourselves up nggak akan memberikan solusi apapun. Lebih baik berbesar hati saja. Good things will come to good people eventually.
No Hidden Agenda
Dalam hal apapun sebaiknya kita nggak mengharapkan imbalan. Bohong kalau kita melakukan sesuatu untuk orang lain sama sekali nggak punya pikiran,” I’m doing this so they’ll do the same for me.” Bukannya salah, tapi ekspektasi semacam ini bisa membuat kita merasa kurang dihargai atau bahkan betrayed if they did not return the favor. Walau dalam hubungan apapun harus ada take and give yang seimbang, tapi memang sebaiknya kita tidak mengharapkan apa-apa sebagai timbal balik dari tindakan atau pengorbanan kita. Jika kita ikhlas, kita nggak akan kecewa saat tidak menerima balasan apapun. Kalau mau berharap, lebih baik berharap saja kebaikan kita berkenan bagi Yang Di Atas. That’s it.
Gratitude
Sikap yang satu ini dijamin ampuh menjaga kita dari depresi atau kekecawaan beratapabila kita selau bersykur, kita akan lebih jarang merasa kekurangan. Percaya bahwa semuanya diatur sesuai dengan porsinya masing-masing. Nikmati setiap proses yang kita jalani. Bukan berarti kita santai dan cepat berpuas diri. But at least kita bisa sabar dan mau menjalani hidup secara bertahap dan memasang ekpektasi itu tidak tercapai. Terutama kalau kita sudah berusaha maksimal mewujudkannya.
| |||||||||
0 komentar:
Posting Komentar