BAB III. MANUSIA DAN CINTA KASIH
A. PENGERTIAN CINTA KASIH
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau ( rasa ) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya.
Cinta kasih diartikan perasaan suka ( sayang ) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedang kasih lebih bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Fromm menyebutkan , bahwa cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan. Pada pengasuhan contoh adalah cinta seorang ibu pada anaknya, mengasuh anak dengan rasa cinta kasih dengan sepenuh hati. Sedangkan tanggungjawab adalah sesuatu tindakan yang sama sekali suka rela dalam hubunganibu dan anak bayinya menunjukkan penyelenggaraan atas hubungan fisik. Unsur perhatian berarti memperhatikan bahwa pribadi lain itu hendaknya berkembang dan membuka diri sebagaimana adanya. Dengan keempat unsur tersebut, suatu cinta dapat dibina secara lebih baik.
Pengertian cinta dikemukakan oleh Dr.Sarlito W. Sarwono, cinta memiliki tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan.
Yang dimaksud dengan keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia. Jika janji harus ditepati.
Unsur yang kedua adalah keintiman, yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan formal seperti Bapak, Ibu, Saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama : sayang dan sebagainya. Makan minum dari satu piring tanpa risi, pinjam meminjam baju, saling memakai uang tanpa rasa berhutang, tidak menyimpan rahasia, dll.
Unsur yang ketiga adalah kemesraan,yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa rindu jika jauh atau lama tidak bertemu, ucapan yang mengungkapkan rasa sayang, dan sebagainya.
Di dalam kitab Suci Alqur’an, ditemui fenomena cinta yang tersembunyi di dalam jiwa manusia. Cinta memiliki tiga tingkatan-tingkatan : tinggi, menengah, dan rendah
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihad di jalan Allah. Tingkatan cinta berdasarkan firman Allah dalam surat At-Taubah ayat 24 yang artinya: “ Katakanlah: jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri keluargamu, harta kekayaaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.
Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat. Hakekat cinta menengah adalah suatu energi yang datang dari perasaan hati dan jiwa dan timbul dari perasaan seseorang yang dicintainya, aqidah, keluarga, kekerabatan, atau persahabatan.
Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal dan cinta yang paling keji,hina , dan merusak rasa kemanusiaan.
Bentuknya misalnya:
1. Cinta kepada thagut ( syetan )
2. Cinta berdasarkan hawa nafsu
3. Cinta yang mengutamakan kecintaan pada orang tua, anak, istri, perniagaan dan tempat tinggal
Hikmah cinta adalah sangat besar dan hanya orang yang telah diberi kefahaman dan kecerdasan oleh Allah saja yang mampu merenungkannya, diantaranya :
a. Sesungguhnya cinta adalah ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia, karena setiap cinta akan mengalami berbagai rintangan. Segala pertanyaan tentang cinta akan terjawab setelah ia menjalani rintangan dalam perjalanannya.
b. Bahwa fenomena cinta yang telah melekat di dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan pembangkit yang paling besar dalam melestarikan kehidupan lingkungan untuk mewujudkan cita-cita dalam pembangunan dan kemajuan.
c. Bahwa fenomena cinta merupakan faktor utama di dalam kelanjutan hidup manusia, dalam saling mengenal antar mereka dan saling memanfaatkan kemajuan bangsa. Merupakan modal utama di dalam mengenal berbagai ilmu pengetahuan di keindahan alam, kehidupan, dan kemanusiaan.
d. Fenomena cinta merupakan pengikat terkuat di dalam hubungan antar anggota keluarga, kerukunan bermasyarakat, mengasihi sesama mahluk hidup, menegakkan keamanan, ketentraman, dan keselamatan.
B. CINTA MENURUT AJARAN AGAMA
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk, dalam kitab Suci Alqur’an:
1. Cinta diri
Berkaitan dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi diri, mengaktualisasikan diri, dan mencintai segala yang mendatangkan kebaikan. Sebaliknya membenci segala sesuatu yang menghalanginya hidup, berkembang, mengaktualisasikan diri serta rasa sakit, penyakit, dan mara bahaya.
Dalam Alqur’an dituliskan: diantara gejala yang menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri adalah kecintaannya yang sangat terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua keinginannya dan memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup. (QS, Al-Adiyat, 100:8 )
Diantara gejala lain yang menunjukkan kecintaaan manusia pada dirinya adalah permohonannya yang terus menerus agar dikaruniai harta, kesehatan, dan berbagai kebaikan dan kenikmatan hidup lainnya. Dan apabila ia tertimpa bencana, keburukan, atau kemiskinan., ia merasa putus asa dan mengira ia tidak akan bisa memperoleh karunia lagi ( QS, Fushilat, 41:49)
Hendaknya cinta manusia pada dirinya tidak terlalu berlebihan dan melewati batas, sepatutnya diimbangi dengan cinta pada orang lain dan berbuat kebajikan pada mereka.
2. Cinta kepada sesama manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, ia hendak menyeimbangkan cintanya dengan cinta kasih pada orang lain, bekerja sama dan memberi bantuan pada orang lain.
Allah akan memberi pujian kepada orang-orang yang berusaha melepaskan diri dari cinta diri melalui iman, menegakkan shalat, memberikan zakat, bersedekah kepada orang miskin, dan menjauhi segala larangan Allah.
3. Cinta seksual
Cinta erat berkaitan dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasama antara suami dan istri.
Dalam Alqur’an, “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi yang berpikir.(QS, Ar-Rum, 30:21)
Dorongan seksual memiliki fungsi penting, yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis. Yang diserukan Islam adalah pengendalian dan penguasaan cinta ini, lewat pemenuhan dorongan seksual dengan cara yang sah, yaitu perkawinan.
4. Cinta Kebapakan
Pada cinta bapak kepada anak-anaknya merupakan dorongan psikis yang jelas Nampak karena sumber kesenangan dan kegembiraan baginya, sumber kekuatan dan kebanggaan, dan faktor penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan dan terkenang setelah wafat.
Cinta kebapakan dalam Alqur’an dalam kisah Nabi NUh as. Betapa cintanya kepada anaknya, ia memanggil dengan penuh rasa cinta, kasih sayang, dan belas kasihan, untuk naik ke perahu agar tidak tenggelam di telan ombak:
“ …Dan Nuh memanggil anaknya- sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil-: “Hai, anakkku, naiklah ( ke kapal ) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama-sama orang-orang yang kafir “ (QS. Yusuf, 12:84)
5. Cinta Kepada Allah
Ialah puncak cinta manusia yang paling spiritual adalah cinta kepada Allah. “Katakanlah:” Jika kamu ( benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah maha pengampun lagi maha penyayang.” ( QS. Ali Imran, 3:31 ).
Semua tingkah laku dan tindakan ditujukan kepada Allah. Cinta ini akan menjadikan seseorang cinta pada sesama manusia, hewan, semua makhluk Allah, dan seluruh alam semesta sebab dalam pandangannya semua ialah manifestasi dari Tuhan.
6. Cinta kepada Rasul
Rasul diutus Allah sebagai rahmat bagi alam semesta, menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia dalam tingkah laku, moral, dan sifat luhur lainnya menanggung derita dakwah Islam, berjuang penuh kesulitan sehingga Islam tersebar di seluruh dunia, dan membawa kemanusiaan dari kesesatan menuju cahaya petunjuk.
C. KASIH SAYANG
Pengertian kasih sayang menurut W.J.S Poerwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Adanya kasih sayang mempengaruhi kehidupan anak dalam masyarakat. Cara pemberian cinta kasih orang tua pada anak, dan sebaliknya :
(1) Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif
Orang tua memberikan kasih sayang pada anaknya berupa moral materiil dan si anak menerima tanpa memberikan respon, akan menyebabkan si anak takut, kurang berani dalam masyarakat, menyatakan pendapat, minder, dan tidak mampu berdiri sendiri dalam masyarakat.
(2) Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif
Si anak memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya secara sepihak, orang tua mendiamkan saja dan tidak memberikan perhatian apapun pada tingkah laku anak.
(3) Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif.
Orang tua dan anak masing-masing membawa hidupnya, tingkah laku sendiri-sendiri, tanpa saling memperhatikan. Orang tua hanya memenuhi materi saja.
(4) Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif
Orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang sehingga hubungan intim dan mesra, saling mencintai, saling menghargai, saling membutuhkan.
D. KEMESRAAN
Kemesraan artinya perasaan simpati yang akrab merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.
Menurut Yose Ortage Y Gasset dalam novel “ On Love” mengatakan si pencinta tidak kehilangan pribadi dalam aliran energi cinta, tapi diperkaya dan dibebaskan.
Contoh puisi kemesraan : “Episode” karya Rendra
Kami duduk berdua
di bangku halaman rumahnya
pohon jambu di halaman itu
berbuah dengan lebatnya
dan kami senang memandangnya
angin yang lewat
memainkan daun yang berguguran
tiba-tiba ia bertanya
“mengapa sebua kancing bajumu
lepas terbuka?”
aku hanya tertawa
lalu ia sematkan dengan mesra
sebuah peniti menutup bajuku
sementara itu
aku bersihkan guguran bunga jambu
yang mengotori rambutnya
E. PEMUJAAN
Adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual.
Surat Al-Furqon ayat 59 – 60 :” Dia yang menciptakan langit dan bumi beserta apa-apa di antara keduanya dalam enam rangkaian masa, kemudian dia bertahta di atas singgasana-Nya. Dia maha pengasih, maka tanyakanlah kepada-Nya tentang soal-soal apa yang perlu diketahui.”
Pemujaan sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhannya.
F. BELAS KASIHAN
Dalam surat YOhanes, ada tiga macam cinta:
1. Cinta agape ialah cinta manusia kepada Tuhan
2. Cinta Philia ialah cinta kepada orang tua dan saudara
3. Cinta Amor/ Eros ialah cinta antara pria dan wanita.
Cinta terhadap sesama manusia merupakan perpaduan antara cinta agape dan cinta cinta philia. Dalam cinta sesama istilah belas kasihan, karena cinta bukan cakap, kaya, cantik, pandai, melainkan karena penderitaaanya.
Perbuatan dan sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak, berbudi dan terpuji oleh Allah SWT.
Dalam cinta ialah rasa persatuan tanpa syarat. Rasa belas kasihan tidak terkandung unsur pamrih dan dari hati yang ikhlas.
G. CINTA KASIH EROTIS
Dalam cinta kasih erotis terdapat eksklusivitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan. Seringkali eksklusivitas dalam cinta kasih erotis disalahtafsirkan sebagai suatu ikatan hak milik.
Cinta kasih erotis eksklusif hanya dalam arti bahwa seseorang dapat menyatukan dirinya secara lengkap dan intensif hanya dengan satu orang lain saja. Cinta kasih erotis mengeksklusifkan cinta kasih terhadap orang lain hanya dalam segi fusi erotis dan keikutsertaan selengkapnya dengan semua aspek kehidupan orang lain, bukan arti cinta kasih kesaudaraan yang mendalam terhadap orang lain.
0 komentar:
Posting Komentar